NAMSANGOL HANOK VILLAGE
Seoul,
adalah kota metropolitan yang penuh hiruk pikuk. Ya we often call it the hustle
and bustle city. Namun sepertinya di tengah hiruk pikuknya kota modern, masyarakat dan pemerintahnya tidak pula
melupakan nilai-nilai tradisi yang dimiliki korea selatan. Hal ini di buktikan
dengan adanya situs pariwisata dan sejarah Namsangol hanok village di tengah
kota seoul berdampingan dengan skylinenya yang terbuat dari material beton-beton
modern.
Namsangol
Hanok Village adalah sebuah desa yang terletak di atas gunung Nam tepatnya
dibawah Namsan Tower yang terkenal dengan gembok cintanya,ya kita bias melihat
desa ini dari Menara Namsan. Seperti Namanya,
Namsangol Hanok Village merupakan sebuah desa tradisional mini yang terdiri
dari 5 rumah bergaya tradisional Korea.
Oleh
karena itu pun begitu memasuki gerbang depan yang merupakan gerbang tradsional
korea kita akan menemukan kuil tradisional di sebalahnya. Dan kita juga akan
langsung melihat ada beberapa blok-blok jenis rumah tradisional yang pada saat
zaman dinasti Joseon di huni oleh raja hingga petani. Di tempat ini juga
terdapat taman yang dipenuhi warna-warni bunga yang cantik saat musim semi
tiba. Kita dapat menemukan landscape danau dan bebrapa bunga sakura yang
cantik. Kondisi rumah tradisional disini masih sangat asli dan kental dengan ciri
khasnya, sehingga kita dapat memahami bagaimana kondisi kehidupan mereka
sehari-sehari pada saat itu. Termasuk kamar, dapur, beberapa kerajinan dan
peninggalan lainnya dari aktifitas masyarakat korea zaman dahulu. Seperti saat
saya melakukan pengamagtan dengan mengabsen satu per satu objek yang ada, saya
menemukan pojok yang menyajikan beberapa alat tradisonal. Di pojok ini terdapat
tas yang digunakan unttuk mengangkut barang bawaan yang terdiri dari kayu, mereka
membawanya kemana-manapada zaman dahulu, begitu yang saya tanggap dari
penjelasan ahjumma* korea saat itu. Ya,
untungnya saya dapat sedikit berbahasa korea jadi sedikit mengerti dengan
penjelasan mereka.
Ditempat
ini juga ada beberapa bangunan yang modern, seperti tempat mini exhibition di beberapa titik di
desa ini, dan time capsule. Dimana di time capsule kita dapat menemukan orang
orang yang berkunjung menuliskan harapan mereka terhadap korea dan rencana
perkkembangan negara korea semenjak puluhan tahun silam.
Selain
menikmati jalan jalan sambal melihat-lihat dalam pengamatan saya saya menemukan
pada salah satu rumah tradisional disini kita bisa minum teh tradisional sama
persis seperti tatanan dan rasa teh pada ratusan abad silam. Di temoat ini juga
terdapat café modern dengan bangunan
tradisionalnya. Pada saat berkeliling saya juga menjumpai beberapa permainan
tradisional Korea seperti Tuho (panahan) dan Yunnori (permainan tongkat kayu)
yang dapat kita coba sendiri.
Selain
dapat belajar tentang arsitektur rumah tradisional serta orientasi arsitektur,
tata letak, dan gaya penataan furniture pada masa itu kita juga dapat
mempelajari secara langsung kegiatan seni
dan pameran seni korea. Seperti kerajinan berbagai tembikar, kerajinan dan alat
musik tradisional seperti Gayageum (kecapi dengan 12 senar) dan Geomungo (sitar
dengan 6 senar) dapat lihat Anda disini. Oya, dikawasan ini juga terdapat
kapsul waktu yang dikubur pada 29 November 1994. Berisi 600 item yang mewakili
kehidupan dan budaya dari warga Seoul yang akan kembali dibuka 400 tahun
kemudian. Oleh karena itu, desa ini juga
kerap kali dipakai untuk adegan shooting drama korea yang berkaitan dengan seni
tradisional. Seperti drama yang baru selesai belakangan ini tahun 2018 “my
husband oh jak doo” sebagai lokasi untuk pertunjukan gayageum
Untuk
mencapai tempat ini Anda bisa naik subway jalur 3 atau empat menuju Chungmuto
Station dan turun melalui pintu exit 3 atau 4. Kami sendiri menggunakan bus
travel semenjak hari pertama. Namsangol Hanok Village buka pukul 09.00-18.00
pada bulan November sampai Maret. Sedangkan pada Juni hingga Agustus buka dari
jam 09.00 hingga 20.00. Untuk bulan April hingga Mei dan September sampai
Oktober, Namsangol Hanok Village buka dari pukul 09.00-19.00 waktu setempat.
Khusus pada hari Selasa tempat ini tutup. Anda tidak akan dipungut biaya untuk
mengunjungi Namsangol Hanok Village ini.
Where to play roulette - DrmCAD
ReplyDeleteThe game is 고양 출장샵 available for everyone, but you can play against the computer 경상남도 출장샵 or from 문경 출장샵 anywhere. Roulette has 울산광역 출장샵 been around since 창원 출장샵 the 1950s, and it has grown